manfaat positif dari jalan kaki

Berpikirlah Positif, Jalan Kaki itu Lebih Sehat!

Begitu banyak hal yang menjadi alasan sebagian besar orang untuk tidak mau berjalan kaki. Sehingga memilih menggunakan alat transportasi pribadi seperti motor dan mobil.

Saya sebagai penyuka aktivitas jalan kaki menjadi perhatian banyak orang sekitar. Karena dianggap orang yang unik, berbeda dengan kebanyakan orang yang selalu memakai kendaraan pribadi.

Saya malah memilih berjalan kaki dan naik angkutan umum seperti angkot. Ya, ini memang tantangannya menjadi pejalan kaki yang sebenarnya berniat untuk berolahraga dan memelihara kesehatan. Ada sebagian orang yang bertanya yang inti maksudnya adalah “mengapa kamu berjalan kaki, tidak pakai kendaraan”?

Memang pengaruh lingkungan bisa saja merubah hati saya untuk tidak berjalan kaki tapi pakai motor pribadi. Tapi, sampai sekarang saya lebih nyaman berjalan kaki dengan maksud berolahraga. Baik itu saat pagi, siang, atau sore hari.

Jalan kaki terlihat biasa. Namun, dibalik dari berjalan kaki sebenarnya luar biasa manfaatnya bagi kesehatan, baik untuk tubuh dan mental.

Orang kebanyakan hanya melihat sebelah mata dan menganggap jelek bahwa berjalan kaki itu bikin capek, gengsi, berkeringat, memakan waktu lama ke tempat tujuan, panas dan lain-lain.

Kalau dianggap membuat capek, dalam melakukan hal apapun pasti bikin capek. Sampai-sampai jika seseorang mengendarai motor pun juga capek, perlu tenaga juga. Duduk kalau lama juga capek. Tidur kalau lama juga capek.

Kalau dianggap bisa cepat berkeringat, ya keluar keringat itu sehat. Artinya tubuh sudah mengeluarkan racun. Yang saya alami adalah ketika tubuh berkeringat, badan jadi terasa segar, enteng dan makin bersemangat.

Kalau dianggap memakan waktu lama, waktu memang berharga. Saat orang lain perlu cepat menuju tujuan. Saat berjalan kaki, bukankah bisa diatur waktu berangkatnya lebih awal. Waktu memang berharga, tapi kesehatan juga berharga.

Misalnya kita berjalan kaki ke suatu tempat dalam waktu tempuh 30 menit, maka kita juga berolahraga selama 30 menit. 30 menit yang berharga karena tubuh kita bergerak aktif yang berpengaruh positif yaitu tubuh menjadi lebih sehat. Berbagai risiko penyakit bisa dikurangi hanya dengan berjalan kaki.

Kalau dianggap gengsi dan malu. Pertama-tama kita harus tahu dulu apa sih arti gengsi? Apakah gengsi sama dengan malu? Ya sebagian orang bisa saja menganggap itu. Tapi gengsi artinya adalah kehormatan dan harga diri.

Jika hubungan antara gengsi dan berjalan kaki dikaitkan, maka ini menjadi sesuatu yang salah. Berjalan kaki tidak ada hubungannya dengan gengsi (harga diri atau kehormatan). Berjalan kaki tidak bermakna tidak ada harga diri atau tidak terhormat.

Sekedar untuk menyadarkan saja, bahwa kita dianugerahi ALLAH Ta’ala kedua kaki yang sehat dan sempurna. Untuk apa? Ya, jelaslah, untuk berjalan kaki. Bukan untuk terbang lho ya. Hehehe.

Beda halnya dengan binatang lain seperti burung, capung, kupu-kupu yang diberi oleh ALLAH Azza Wa Jalla sayap yang indah. Untuk apa? Ya, pastinya untuk bisa terbang.

Masing-masing ada jatahnya kan? Berjalan kaki pada dasarnya adalah fitrah manusia. Bukan ukuran harga diri manusia antara berjalan kaki dengan yang memakai kendaraan.

Bila ada orang berkata bahwa dia masih gengsi kalau berjalan kaki. Ini merupakan yang dianggap salah yang mengarah pada kata gengsi sama dengan malu. Malu kalau berjalan kaki.

Kenapa harus malu? Toh, berjalan kaki itu bukan sebuah tindakan kriminal. Bukan tindakan asusila. Bukan tindakan amoral. Jika ada yang berpikiran malu kalau berjalan kaki, maka itu adalah malu yang tidak pada tempatnya.

Malu seharusnya pada tempat yang benar. Seperti malu kalau berbohong, malu kalau mencuri, malu kalau korupsi, malu kalau menghina orang, dan lainnya. Anda pasti mengerti hal ini.

Orang yang berjalan kaki bisa dikira orang yang tidak berpunya (motor/mobil), kurang mampu, dan patut dikasihani.

Inilah pola pikir yang terbentuk di lingkungan sekitar. Ini pula yang menjadikan saya makin mengerti arti dari berjalan kaki yang sebenarnya. Dengan saya rutin berjalan kaki makin menguatkan mental saya bahwa berjalan kaki itu menyehatkan. Saya bisa membuang rasa malu ketika berjalan kaki, membuang pola pikir negatif tentang berjalan kaki.

Pada awalnya memang berat tapi dengan selalu mencari makna positif dari berjalan kaki, mulai dari untuk kesehatan fisik dan mental, lingkungan serta masyarakat maka saya semakin yakin dengan berjalan kaki.

Dengan membiasakan diri untuk rutin berjalan kaki, maka kita sudah menjadikan diri lebih sehat, lingkungan bebas polusi, suasana lebih tenang, tidak terganggu dengan suara mesin dan knalpot kendaraan bermotor.

Ada hal yang saya amati di zaman ini, yakni para siswa sekolah yang sudah mulai memakai kendaraan pribadi ke sekolah. Walaupun ada sebagian yang masih naik angkutan umum, dan diantarkan orang tuanya.

Yang paling jadi perhatian saya adalah siswa yang masih dibawah umur sudah memakai kendaraan bermotor. Siapa yang salah? Orang tua atau anaknya? Di sisi orang tua, harusnya sadar bahwa anaknya belum cukup umur untuk mengendarai kendaraan bermotor, belum 17 tahun.

Mental mereka pada umumnya belum pantas untuk menggunakannya dikarenakan belum stabilnya emosi dan pikiran. Masih sering saya melihat ada anak remaja yang masih ugal-ugalan dan ngebut padahal berada di jalan sempit. Bukan di jalan raya atau sirkuit.

Untuk anak, mereka seharusnya diajarkan bahwa kendaraan bermotor untuk orang dewasa (umur 17 tahun). Jika ingin membiasakan mental baja pada anak, sebaiknya anak diajarkan untuk berjalan kaki, bersepeda dan naik angkutan umum dulu, agar melatih kekuatan mental dalam berjuang menuju tempat belajar alias sekolah. Jangan diajarkan sesuatu yang instan dan cepat seperti menggunakan kendaraan bermotor.

Inilah yang juga membuat anak-anak sekolah saat ini bermental lemah, kurang bergerak secara fisik, akhirnya lebih cepat malasnya dalam berusaha dan berjuang.

Berjalan kaki jika sudah biasa diajarkan pada anak sejak kecil, remaja dan dewasa maka membuat anak terbiasa bergaya hidup sederhana, bukan bermewah-mewahan dengan kendaraan.

Ada kisah nyata, yang membuat kita berpikir ulang untuk memberikan anak kecil atau remaja kendaraan bermotor. Sebut saja anak itu bernama Fulan, yang sejak kecil sudah terbiasa dibelikan ayahnya sepeda (saat SD), lalu saat SMP dibelikan ayahnya motor. Yang lebih parah si Fulan selalu punya keinginan untuk bergonta-ganti motor dengan berbagai merk dan tipe.

Pastinya ini adalah pemborosan dan hal yang tidak perlu. Hanya memuaskan nafsu si Fulan. Ini yang membuat si Fulan menjadi manja dan selalu bergantung pada orang tua. Sampai akhirnya si Fulan sudah dewasa masih selalu memakai motor jika ingin pergi walau jaraknya hanya berapa puluh meter dari rumah. Si Fulan enggan bahkan malu untuk berjalan kaki. Inilah dampak negatif dari kendaraan bermotor. Jika sudah merasa enak memakainya maka berjalan kaki dianggap tidak enak dan memalukan padahal sebenarnya menyehatkan.

Sungguh menyedihkan jika efeknya seperti ini. Maka dari itu, didikan dan nasehat dari orang tua kepada anak kecil dan remaja perlu agar anak tersebut mengerti dari suatu hal seperti kendaraan bermotor ini.

Rasa malu dan gengsi sudah membuat gelap pemikiran seseorang tentang berjalan kaki.

Masyarakat Indonesia sudah sejak lama disuguhi iklan yang menggiurkan tentang kecanggihan kendaraan bermotor dari beragam merk dan tipe. Iklannya pun muncul di berbagai media, mulai dari televisi, koran, majalah, brosur, baliho, spanduk, radio dan lain-lain.

Pantas saja sebagian besar masyarakat Indonesia membeli kendaraan bermotor dengan berbagai alasan. Diawali dari harganya terjangkau, lebih efektif dan efisien jika ingin bepergian, daya jangkau lebih luas, cepat, menaikkan status sosial, ingin terlihat keren dibanding berjalan kaki, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dengan alasan itu pulalah, orang sudah mulai melupakan aktivitas berjalan kaki yang mengandung ragam manfaat.

Sayangnya, informasi mengenai manfaat nyata bagi kesehatan dari jalan kaki ini belum sehebat penyebaran informasi atau iklan produk otomotif yang selalu menghiasi berbagai media.

Jika informasi manfaat jalan kaki bisa lebih tersebar maka bisa dipastikan orang banyak akan suka berjalan kaki dan semangat berjalan kaki ketimbang berkendaraan motor atau mobil pribadi, walaupun terkadang akan memerlukan angkutan umum seperti angkot, bus, becak, ojek, andong dan kendaraan tidak bermotor seperti sepeda. Ini demi upaya kita memberantas kemacetan dan polusi udara di jalan raya akibat membludaknya kendaraan pribadi dibanding angkutan umum.

Oleh karena itulah saya membuat blog ini yang secara khusus membahas manfaat jalan kaki agar diketahui sebanyak-banyaknya orang.

Tahu nggak? Kalau negara kita Indonesia menjadi salah satu incaran para produsen otomotif. Indonesia masih tergolong dalam negara berkembang dan yang paling disukai oleh produsen otomotif adalah jumlah penduduknya yang banyak. Ini fakta yang tak terbantahkan yang menjadi larisnya penjualan motor dan mobil di negara kita. Akhirnya angka kecelakaan lalu lintas, kemacetan dan polusi udara makin merajalela. Indonesia jadi korban komersialiasi dari kendaraan bermotor.

Sebagai contoh nyata saja, seperti negara Jepang yang kita kenal banyak sekali merk motor atau mobil berasal dari sana. Saya yakin Anda hafal merk-merknya. Di Jepang malah berbalik keadaannya, penduduknya jarang yang memiliki kendaraan pribadi seperti motor dan mobil. Penduduk Jepang malah suka berjalan kaki dan sepeda serta kereta api. Disana jalan kaki sudah jadi kebudayaan turun temurun sehingga membuat mereka sehat bugar. Selain itu, kebiasaan sehat mereka adalah minum teh hijau, makan tidak sampai kenyang, dan lainnya.

Nah, bila seperti itu patutlah jika kita mencontoh orang Jepang yang selalu rutin berjalan kaki bahkan jadi sebuah kebudayaan.

Perjuangan menuju ke arah sana memang tak mudah. Namun dari diri saya sudah saya biasakan berjalan kaki walaupun hanya sendirian. Saya mau berkorban demi menjaga kesehatan diri pribadi, lingkungan sekitar dan mudah-mudahan menjadi contoh baik bagi masyarakat yang masih belum terbiasa berjalan kaki menjadi tertarik melakukannya, entah kapan itu terjadi. Saya memohon kepada ALLAH Ta’ala untuk mengabulkannya. Aamiin.

Lanjut lagi ya, berkenaan jalan kaki yang tak hanya satu saja manfaatnya. Jalan kaki sebuah aktivitas yang menyenangkan, dapat menenangkan diri saat galau, stres dan depresi. Selain itu, berjalan kaki bisa membuat ide akan mengalir.

Saat berjalan kaki misalnya di kawasan tempat tinggal, kita mungkin saja akan bertemu dan berpapasan dengan tetangga. Hal ini akan lebih mudah unutk bertegur sapa dan beberapa saat melakukan obrolan meski singkat.

Berbeda dengan saat menggunakan kendaraan (motor/mobil) yang membuat seseorang akan merasa terburu-buru karena cepatnya laju motor/mobil yang dikendarai karena lebih cepat dari berjalan kaki. Apalagi wajah pengendara motor yang tertutupi oleh kaca helm, otomatis akan menyusahkan untuk mengenali wajah, mengidentifikasi orang tersebut apakah wajahnya sedang tersenyum atau biasa-biasa saja.

Saya merasa lebih bebas saat berjalan kaki menapaki bumi. Saat berjalan kaki, kita bisa saja melangkah di atas jalan beraspal, jalan berpasir, jalan berbatu, jalan setapak, jalan sempit seukuran badan, berjalan di atas trotoar, berjalan di atas pinggiran got/selokan. Betapa susahnya jikalau menggunakan motor/mobil.

Ohya, jalan kaki sudah saya sebutkan bisa membuat sehat. Mau tahu apa saja? Berikut daftarnya.

1. Jalan kaki bikin kamu terhindar dari penyakit diabetes tipe dua.
2. Membuat jantung jadi kuat dan sehat.
3. Menyehatkan otak agar lebih berfungsi.
4. Tulang akan menjadi kuat dan terhindar dari osteoporosis.
5. Bisa menghilangkan depresi.
6. Kanker payudara dan usus bisa terkurangi dengan berjalan kaki.
7. Membuat tubuh lebih bugar karena peningkatan sistem pernafasan dan terbakarnya lemak tubuh.
8. Mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti pikun dan alzheimer.

Nah, dari manfaat itu saja, pasti orang termasuk Anda akan tertarik akan kegiatan berjalan kaki ini.

Saya saja tertarik banget. Bagaimana dengan Anda?

Apabila masih ada rasa malu dan minder. Ya, hanya saja itu tidak membuat Anda sehat. Malah berpeluang besar terkena penyakit berbahaya. Pola hidup sehat seperti berjalan kaki ini tak hanya memudahkan Anda namun bermanfaat positif pada lingkungan. Saat Anda berjalan kaki, tidak akan menimbulkan bising dan asap.

Rasa malu dan minder hanyalah perasaan Anda saja. Juga anggapan diri yang tidak ada manfaatnya. Lebih bermanfaat berjalan kaki karena sehatkan badan Anda.

Biarpun dianggap seperti orang miskin. Itu anggapan orang yang hanya melihat penampilan luar saja, membandingkan tidak pakai motor/mobil dengan memakai motor/mobil. Apakah orang yang memakai motor/mobil orang kaya semua? Tidak.

Oke, di akhir tulisan ini saya menyimpulkan dan memberi semangat kepada Anda semua bahwa jalan kaki itu banyak positifnya dan juga manfaatnya. Jadi, enak banget kalau berjalan kaki. Diri Anda jadi sehat, lingkungan alam jadi sehat. Mari ciptakan kondisi alam menjadi damai dan sehat.