manfaat jalan kaki bagi penderita jantung koroner

Manfaat Jalan Kaki Bagi Penderita Jantung Koroner

Manfaat jalan kaki bagi penderita jantung koroner – Jantung masuk dalam daftar organ vital pada tubuh manusia, yang sangat penting untuk dijaga kesehatannya. Apabila bagian dada terasa nyeri dan menjalar, hendaknya segera periksakan diri ke dokter terdekat lantaran ditakutkan terkena jantung koroner.

Apabila didiagnosa menderita jantung koroner, silahkan melakukan jalan kaki sebagai cara pengobatan alternatif terbaik. Berikut pengertian hingga manfaat jalan kaki bagi penderita jantung koroner.

Mengulik Tentang Penyakit Jantung Koroner

Adanya hambatan pembuluh darah untuk memasok darah ke jantung, menjadi ciri penyakit jantung koroner mulai menyerang. Coba bayangkan bila, sang pembuluh darah yang berfungsi membawa oksigen serta nutrisi menuju jantung mengalami gangguan.

Tentu saja tubuh tidak akan mendapatkan berbagai nutrisi yang dibutuhkannya, yang menghambat pekerjaan organ tubuh lainnya.

Hambatan tersebut umumnya disebabkan dari plak yang sudah menumpuk, dimana pihak medis sering menyebutnya sebagai aterosklerosis. Dimana hambatan ini membuat penderitanya tidak nyaman, terasa panas terutama di bagian dada (angina), dan terasa nyeri yang tiada henti.

Perasaan nyaman tersebut, seringkali disalah artikan sebagai sakit maag. Yang membedakan antar keduanya, yaitu rasa sakit penyakit koroner tidak hanya terjadi di sektiar dada saja.

Rasa sakit tersebut akan menjalar hingga ke beberapa daerah tubuh lainnya seperti bahu, leher, tenggorokan, punggung, lengan, bahkan hingga rahang. Dimana rasa sakit tersebut, dibarengi dengan beberapa ciri lainnya yang menguatkan bahwa seseorang tengah terserang penyakit tersebut.

Beberapa ciri yang tampak meliputi jantung berdebar (palpotasi), terasa mual, tarikan nafas menjadi lebih pendek, tubuh mulai mengeluarkan keringat dingin, dan lemas.

Gejala yang Akan Timbul

Mungkin pada awalnya penderita tidak akan menyadari, ketika dirinya sudah terserang penyakit yang melibatkan jantungnya. Sebab berkurangnya asupan darah menuju jantung, memang tidak menimbulkan gejala apapun.

Tidak adanya gejala awal, membuat tingkat kewaspadaan dan penanganannya pun sedikit terlambat. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, ditakutkan lemak akan semakin menumpuk di arteri. Dari penumpukan tersebut, muncullah gejala penyakit tersebut.

Ada beberapa gejala yang akan dirasakan yang meliputi angina, gagal jantung serta serangan jantung. Dimana ketika gejala ini begitu ditakuti, lantaran mampu membuat penderitanya meninggal dunia.

Ketiga gejala ini miliki ciri yang berbeda, sehingga penderita bisa mengetahuinya lebih dini. Gejala pertama yang akan dikulik yaitu angina, dimana penderitanya akan merasakan nyeri di bagian dadanya.

Rasa nyeri tersebut terjadi akibat kurangnya suplai darah pada otot jantung, yang akhirnya menyebabkan rasa sakit luar biasa. Meski gejala ini tidak mengancam jiwa, namun resiko ini justru bisa meningkatkan resiko lainnya.

Tidak tanggung tanggung, resiko tersebut memungkinkan penderitanya meningkatkan resiko terkena serangan jantung hingga stroke. Ada baiknya untuk tidak meremehkannya, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Gejala ini dapat muncul, ketika penderitanya merasa stres ataupun akibat aktifitas fisik yang dilakukannya. Ketika gejala ini muncul, penderitanya akan merasakan sakit hingga beberapa menit ke depan.

Rasa sakit yang dialami akibat gejala ini pun beragam, dengan tingkat rasa sakit yang berbeda pula. Dimana angina ringan, hanya menimbulkan rasa yang tidak nyaman layaknya terkena sakit maag. Oleh karenanya, banyak individu yang kemudian salah kaprah terhadap gejala penyakit ini.

Lalu bagaimana dengan angina berat? Rasa sakitnya akan bertambah, di mana penderitanya merasakan nyeri luar biasa seakan tertindih di bagian dada.

Sensasi nyerinya tidak hanya diam di satu tempat, namun bisa menyebar hingga ke beberapa bagian tubuh lainnya. Umumnya rasa nyeri akan dirasakan di bagian punggung, dagu, perut, leher, serta lengan.

Apabila mendapati gejala tersebut, segeralah menuju dokter andalan anda.

Gejala selanjutnya adalah gagal jantung, dimana jantung penderitanya terlalu lemah untuk melakukan tugasnya untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kekuatan yang tidak memadai, mengakibatkan darah merah terus menumpuk di dalam paru paru.

Penumpukan tersebut, yang membuat penderitanya mengalami sesak nafas. Apabila kondisi ini terus dibiarkan, ditakutkan penderita akan menjemput ajalnya.

Semakin ditakuti, lantaran gejala gagal jantung bisa terjadi kapan saja. Ada pula penderita yang mengalaminya secara bertahap (kronis), dan ada pula yang terjadi seketika (akut).

Untuk meminimalisirnya, silahkan melakukan olahraga ringan seperti berolahraga. Dilakukan secara rutin, anda akan mendapatkan manfaat jalan kaki bagi penderita jantung koroner. Sangat menyeramkan untuk didengar, ditambah dengan tidak adanya gejala apapun yang ditimbulkannya.

Serangan jantung, menjadi salah satu gejala yang mengakibatkan penderitanya mengalami nyeri di dada. Serangan ini akan terjadi, ketika arteri dalam tubuh telah tersumbat sepenuhnya.

Perlu penanganan secepat mungkin, untuk meminimalisir adanya kerusakan permanen pada otot jantung. Akan cukup mengerikan ketika otot jantung berhenti bekerja, lantaran penderitanya mungkin saja bisa meninggalkan dunia.

Rasa nyeri yang dirasakan serupa dengan nyeri angina, namun yang membedakan keduanya adalah rasa nyerinya yang terasa lebih berat. Bahkan rasa nyeri ini bisa saja dirasakan,ketika pemilik tubuh sedang beristirahat.

Belum lagi bila rasa nyeri yang mulai menyebar ke beberapa bagian tubuh lainnya, yang membuat penderitanya semakin menderita. Umumnya bagian tubuh yang ikut merasakan nyeri yaitu lengan, leher, bahu, perut, serta punggung.

Beratnya rasa nyeri mungkin akan terus dirasakan, hingga 15 menit kedepan. Selain timbul beberapa gejala yang menyakitkan tersebut, penderitanya juga akan merasakan tubuhnya merasakan rasa sakit lainnya.

Mulai dari tubuhnya yang terasa begitu lemas, kepala terasa pusing luar biasa, perut terasa mual, hingga munculnya keringat. Kondisi ini begitu menyiksa, lantaran serangan bisa saja terjadi secara tiba tiba.

Cara Mengetahui Seseorang Tengah Terjangkit Jantung Koroner

Dapat datang kapan saja, membuat masyarakat was-was akan terserang penyakit mematikan tersebut. Kehadirannya yang datang begitu mendadak, semakin ditakuti lantaran tanpa adanya gejala yang timbul sebelumnya.

Perasaan khawatir yang menyelimuti, membuat sebagian masyarakat ingin memeriksakan dirinya ke dokter andalannya. Barulah dari hasil pemeriksaan tersebut, seseorang bisa mengetahui dirinya baik baik saja atau tidak.

Untuk menghasilkan diagnosa tepat, diperlukan berbagai upaya yang harus dijalani oleh sang pasien. Mulai dari wawancara, pemeriksaan laboraturium, hingga pemeriksaan fisik perlu dilakukan agar mendapatkan data yang cukup lengkap.

Baru dari sanalah, semua data akan diolah dengan hasil akhirnya berupa diagnosa yang dapat dipertanggung jawabkan. Beberapa jenis pemeriksaan tersebut meliputi Ekokardiogram, Stress test, dan Elektrokardigram (EKG).

Setiap jenis pemeriksanan yang dilakukan, memiliki perannya tersendiri untuk hasil diagnosa dokter. Ekokadriogram, merupakan sebuah pemeriksaan yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana kerusakan akan berefek pada jantung.

Kemudian pemeriksaan elektrokadriogram dilakukan, sebagai langkah untuk mendeteksi apabila ada kelainan kelainan yang terjadi pada irama jantung penderitanya.

Sedangkan untuk pemeriksaan terakhir (stress test), hanya akan dilakukan jika seseorang tersebut memliki faktor resiko. Selama pemeriksaan berlangsung, orang tersebut akan diminta berjalan ataupun bersepeda statis.

Sementara orang tersebut melakukannya, dokter akan mengukur aktifitas jantungnya melalui EKG. Dari setiap pemeriksaan tersebut, barulah terjawab apakah orang tersebut memang terjangkit penyakit tersebut ataukah tidak.

Penyebab Seseorang Terserang Jantung Koroner

Menurut hasil dari para penelitian menunjukkan bila, ada beberapa faktor utama penyebab seseorang terkena penyakit jantung. Penyebab yang paling memungkinkan yaitu diabetes, berat badan berlebih, tekanan darah yang cenderung tinggi, hingga kebiasaan buruk seperti merokok.

Faktor penyebab tersebut dapat dihilangkan, mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Manfaat jalan kaki bagi penderita jantung koroner akan dirasakan, ketika dilakukan secara rutin.

Semua penyebab tersebut mampu melukai dinding arteri, yang membuat seseorang terserang penyakit menakutkan satu ini. Ketika dinding arteri sudah rusak, memudahkan plak untuk menempel pada arteri.

Lambat laun plak akan terus menumpuk dan menebal, yang saluran arteri terhimpit. Jalurnya yang semakin menyembit, membuat aliran darah menjadi terhambat. Bahkan ketika plak tersebut pecah, trombosit akan menempel pada luka.

Trombosit yang terus menempel pada luka di arteri, justru membentuk gumpalan darah yang akan memblokir arteri. Kondisi yang semakin tidak terkendali, menyebabkan rasa nyeri semakin terasa hebatnya.

Belum lagi bila bekuan darahnya yang sudah cukup besar, membuat arteri semakin tertekan. Dari kondisi inilah yang menyebabkan kematian otot jantung (infark miokard) dapat terjadi.

Langkah Pencegahan Agar Penyakit Tidak Semakin Parah

Mampu memakan korban dalam sekejap mata, penyakit ini menjadi penyebab kematian pada penderitanya.

Selain kegagalan berfungsinya jantung, penyakit ini membuat aliran darah menjadi terhimpit. Akibatnya darah tidak bisa dialirkan dengan baik menuju otot jantung, dan begitu pula sebalikya.

Arteri yang tidak berfungsi dengan semestinya, berasal dari adanya penumpukan plak yang telah mengeras.

Ketika plak terus menumpuk dan mengeras, wajar saja bila suplai oksigen menuju jantung pun terhambat. Pada akhirnya jantung pun mengalami kontraksi mendadak, atau biasa disebut sebagai serangan jantung.

Masyarakat mulai was-was dengan kehadirannya, lantaran tidak adanya gejala sebelumnya yang terlihat bahkan terjadi dalam sekejap mata. Agar tidak terjadi, berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan.

Langkah pertama yang perlu dilakukan, yaitu melakukan pengecekan rutin terhadap tekanan darah. Apabila tekanan darah cukup tinggi, meningkatkan resiko seseorang terkena serangan jantung.

Tekanan darah yang berlebihan dapat melukai dinding arteri, yang membuka peluang bagi kolesterol LDL masuk ke dalam arteri. Kondisi inilah yang menyebabkan tertimbunnya plak semakin menutup.

Banyaknya pikiran yang membuat stres, ternyata juga bisa memicu tubuh untuk mengeluarkan hormon kortisol. Ketika jumlah yang dikeluarkan terlalu berlebihan, ternyata tidak baik bagi pemilik tubuh tersebut.

Sebab tubuh yang kelebihan hormon tersebut, membuat pembuluh darah menjadi kaku. Tidak hanya hormon kortisol, namun hormon norepinephrine juga akan diproduksi oleh tubuh ketika merasa stres.

Apabila tubuh merespon adanya kelebihan otot norepinephrine, membuat tekanan darah meningkat secara drastis. Bayangkan saja bagaimana rasa sakitnya, ketika kedua hormon tersebut dilepaskan dalam jumlah berlebih. Selain otot merasa tegang, tubuh akan merasakan sakit akibat tekanan darahnya yang meningkat.

Kondisi ini begitu menyiksa, terutama jika tidak mendapatkan tindakan dengan cepat.

Selain menyehatkan, tubuh yang rajin berolahraga mampu menguatkan otot tubuh sekaligus melancarkan peredaran darah. Tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan olahraga berat, karena olahraga ringan juga mendatangkan segudang manfaat.

Olahraga ringan yang bisa dilakukan seperti berjalan kaki, berenang, jogging, ataupun bersepeda santai di sekitar rumah bisa menjadi pilihan alternatif terbaik.

Usai melakukan olahraga teratur, anda juga perlu memperhatikan pola makan agar porsinya tidak berlebihan. Sebab segala sesuatu yang berlebihan, memang tidak baik untuk dilakukan ataupun diteruskan.

Menjaga pola makan dengan baik, menghindari tubuh terkena obesitas atau kelebihan berat badan. Menurut data yang didapatkan, seseorang dengan lingkar badan lebih dari 80 cm lebih beresiko terkena serangan jantung koroner.

Berawal dari obesitas, menghadirkan resiko lainnya yang mungkin juga tidak kalah ditakuti. Mulai dari diabetes hingga tekanan darah tinggi, seakan saling berkaitan ketika seseorang didiagnosa mengalami obesitas.

Mampu memunculkan kedua penyakit tersebut, bukan tidak mungkin bila obesitas menjadi salah satu faktor penyebab serangan jantung koroner. Pastikan tubuh memiliki tubuh ideal, sebagai bentuk cinta kepada tubuh anda sendiri.

Siapa yang menyangka bila, radikal bebas yang akrab ditemui mampu meningkatkan resiko seseorang terkena serangan jantung koroner. Radikal bebas tersebut dapat berupa polusi udara, asap dari kendaraan bermotor, hingga asap rokok yang membuat tubuh merasa tersiksa.

Lantaran segala radikan bebas tersebut, akan mengendap pada pembuluh darah seseorang yang terlalu banyak menghirupnya.

Tidak perlu khawatir, endapan berbahaya tersebut dapat dicegah dengan mengkonsumsi antioksidan. Berfungsi untuk menangkap sekaligus menangkal segala bentuk radikal bebas, membuat tubuh terlepas dari racun berbahaya tersebut.

Untuk bisa memperoleh si antioksidan, silahkan mengkonsumsi lebih banyak aneka sayuran dan buah buahan. Dimana makanan tersebut, dipercaya mengandung antioksidan yang baik bagi tubuh.

Menjaga pola makan seringkali diabaikan, padahal dengan pola makan yang terjaga akan menghadirkan segudang manfaat. Cobalah mengkonsumsi makanan kaya serat yang mengandung nutrisi tinggi.

Jika memungkinkan, silahkan kurangi konsumsi makanan yang digoreng. Agar lebih membantu, penderita juga bisa menerapkan pola hidup sehat seperti berjalan kaki untuk mendapatkan manfaat jalan kaki bagi penderita jantung koroner.

Apabila ingin mengkonsumsi makanan berminyak, anda bisa mengganti minyak goreng biasa dengan minyak zaitun. Dikenal memiliki kandungan lemak yang rendah, membuatnya aman dikonsumsi siapa saja.

Perlu diperhatikan pula untuk tidak mengkonsumsi makanan seperti seafood terlalu berlebihan, lantaran makanan tersebut mengandung kolesterol serta lemak yang cukup tinggi.

Apabila terlalu banyak mengkonsumsi, ditakutkan akan membahayakan jantung.
Silahkan perhatikan kandungan makanan lebih teliti, agar jantung tetap berfungsi dengan baik.

Untuk meminimalisirnya, silahkan memilih makanan rendah lemak ataupun bahkan tidak mengandung lemak sama sekali. Contoh makanan tersebut meliputi susu, mentega, ataupun keju yang tengah digemari oleh segala kalangan tersebut.

Selain rasanya yang lezat, makanan tersebut menghadirkan segudang manfaat bagi tubuh.
Selain mengindari makanan berlemak, penderita perlu menghindari makanan yang mengandung gula terlalu tinggi. Contohnya saja seperti soft drink, yang dikenal sebagai minuman dengan kandungan gula yang cukup besar.

Konsumsi karbohidrat secukupnya saja, kemudian biarkan tubuh melakukan tugas alaminya untuk mengubah karbohidrat menjadi gula dan lemak. Di mana karbohidrat akan menjadi sumber tenaga, untuk melakukan segala beraktifitas.

Agar karbohidrat yang dikonsumsi tidak berlebih, silahkan mengganti nasi dengan oat ataupun gandum. Di mana kedua makanan tersebut, dikenal sebagai makanan yang membuat perut terasa lebih kenyang lebih lama.

Dengan begitu, penderita dapat menekan nafsu makannya hingga beberapa waktu sebelum memasuki waktu makan selanjutnya.

Pengobatan Untuk Memerangi Serangan Jantung Koroner

Ketika dada mulai terasa nyeri tak tertahankan, umumnya akan dibawa menuju rumah sakit untuk diperiksa. Usai menjalani pemeriksaan, dokter akan memberikan resep obat yang harus ditebus agar tubuh bisa memerangi si penyakit tersebut.

Apabila obat yang diberikan dokter telah habis, tentu saja penderitanya merasa kerepotan. Tidak perlu khawatir, semua obat tersebut dapat ditemukan dengan mudah di apotek terdekat.

Lalu apa saja jenis obat obatan yang harus dikonsumsi oleh penderita penyakit jantung koroner ?

Tidak hanya satu jenis saja, akan ada beberapa obat yang wajib dikonsumsi untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Contoh obat yang bisa diberikan kepada penderita meliputi beta blockers, nitrogliserin dan inhibitor enzim, berbagai obat penurun kolesterol seperti fibrat hingga statin, dan juga aspirin.

Berbagai jenis obat obatan penurun kolesterol, akanmasuk dalam daftar pengobatan bagi penderita jantung koroner. Mulai dari fibrat, niasin, hingga statin bisa menjadi alternatif terbaik untuk membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah.

Ketika tingkat kolesterol dalam dikontrol, jumlah lemak yang diketahui menempel pada pembuluh darah dapat diatasi secepat mungkin.

Yang pertama adalah obat yang bernama obat beta blocker, dimana fungsi sebagai penurun tekanan darah serta mencegah adanya resiko infark miokard. Lalu ada obat bernama nitrogliserin dan inhibitor enzim, yang akan membantu tubuh mencegah adanya resiko indark miokard.

Ada pula aspirin, dengan fungsinya untuk mengencerkan darah di dalam tubuh. Sehingga ketika mengkonsumsinya, aliran darah terasa lebih lancar dan tidak ada lagi penyumbatan.

Obat akan bekerja maksimal, jika dibarengi dengan olahraga teratur seperti jalan kaki. Terutama jika melakukannya secara rutin, sudah dapat dipastikan penderita akan mandapatkan manfaat jalan kaki bagi penderita jantung koroner. Namun sebelum mengkonsumsi obat tersebut, silahkan konsultasikan kepada dokter kepercayaan anda.

Sebab dalam beberapa kasus yang pernah terjadi, obat satu ini bukan dijadikan sebagai alternatif pilihan yang baik.

Jikalau penyakit ini sudah dalam tahap parah, operasi bisa menjadi jalan terbaik untuk ditempuh. Operasi akan dilakukan, dengan memasang stent yang berfungsi menyebar arteri koroner yang terlihat menyempit.

Ada pula jenis operasi bybass jantung, sebagai cara pengobatan yang paling banyak diterapkan pada pasiennya. Bahkan jika diperlukan, kadangkala dokter akan melakukan angioplasty.

Berbagai Jenis Olahraga yang Baik Untuk Penderita Jantung

Para penderita penyakit jantung, cukup tersiksa dengan rasa nyari yang dirasakan bahkan ketika tidak melakukan aktifitas apapun. Rasa sakit luar biasa yang dirasakan di bagian dada, diakibatkan adanya penurunan curah jantung yang membuat penderitanya terbatas untuk melakukan aktifitas fisik.

Keterbatasan aktifitas yang dilakukan, secara otomatis mempengaruhi kualitas hidupnya.

Gejala adanya penurunan curah jantung dapat terlihat, dengan beberapa tanda yang bermunculan. Gejala tersebut dapat berupa sesak nafas, nyeri dada, merasakan kelelahan tiada henti, edema tungkai, dan masih banyak lagi.

Tersumbatnya aliran darah menuju jantung ataupun sebaliknya, dapat diatasi dengan berjalan kaki setiap harinya. Perubahan akan terlihat dengan meningkatnya tekanan darah hingga pengurangan beban kerja jantung.

Tren olahraga muncul silih berganti, yang bisa diikuti sesuai dengan keinginan. Dari sekian jenis olahraga yang tengan tren, jalan kaki merupakan jenis olahraga yang mudah dilakukan oleh siapa saja.

Bahkan hanya dengan berjalan kaki, para penderita jantung koroner mampu memperkuat kondisi jantungnya. Praktis nan menyenangkan, olahraga ini mampu menghadirkan segudang manfaat bila dilakukan secara rutin.

Dianjurkan bagi penderita jantung koroner, untuk melakukan jalan kaki selama 30 menit setiap harinya. Tidak hanya bagi penderita saja, namun siapapun yang melakukan olahraga ini mampu mengurangi resiko terkena penyakit mematikan tersebut hingga 19 persen.

Apabila sudah terbiasa dengan jalur yang dilalui, dipersilahkan untuk menambahkan jarak secara bertahap. Dengan begitu, jantung terbiasa untuk bekerja lebih aktif sekaligus memperlancar peredaran darah.

Jalan kaki ternyata juga bermanfaat, untuk mengurangi rasa lesu. Apabila melihat orang yang seakan kekurangan energi setiap harinya, silahkan mengajaknya untuk melakukan jalan sehat ini.

Hanya dengan berjalan kaki selama beberapa menit, aliran darah mampu mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh seperti semula. Bahkan jalan kaki juga bisa menambahkan kadar kortisol, noepinefrin serta epinefrin yang diketahui sebagai pengatur tingkat energi tubuh.

Tak perlu bingung mencari obat terbaik untuk menurunkan kadar gula dalam darah, lantaran anda bisa melakukan jalan kaku sebagai cara alternatif nan murah. Hanya perlu dilakukan usai menyantap kuliner lezat, kadar gula pun bisa dikontrol dengan baik.

Dari hasil riset yang pernah dilakukan para peneliti, berjalan kaki selama 15 menit usai makan dianggap sebagai cara efektif untuk memperbaiki kadar gula yang buruk.

Bagaimana menentukan waktu terbaik untuk melakukan jalan sehat ini ? Anda bisa melakukannya saat pagi hari ataupun pada sore hari.

Namun pastikan aktifitas tersebut dilakukan secara rutin, agar hasilnya dapat segera terlihat. Selain memanfaatkan kedua waktu tersebut, penderitanya bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk berjalan santai di sekitar huniannya.

Selain meredakan stres, cara ini melatih otot tubuh agar tidak tegang.

Bagaimana agar membiasakan jalan kaki di kehidupan sehari hari ? Caranya cukup mudah, yaitu membiasakan diri untuk berjalan ketika ingin membeli makanan ataupun kebutuhan lainnya bila jarak tempuhnya cukup dekat.

Jika memungkinkan, hindari duduk terlalu lama agar otot dan jantung terlatih dengan irama yang berbeda. Kebiasaan sederhana ini, ternyata cukup mempengaruhi kondisi tubuh.

Terlihat sederhana dan mudah, ternyata berjalan kaki miliki segudang manfaat bagi yang melaksanakannya. Aktifitas ini mampu mencegah penyakit jantung, sekaligus memperbaiki kapasitas fungsional jantung miliknya.

Hanya dengan melakukan jalan kaki saja, anda telah berpartisipasi membunuh berbagai sel jahat pemicu penyakit jantung. Kini tubuh pun terlihat semakin segar, dan penderita mampu beraktifitas seperti orang normal lainnya.

Agar karbohidrat berlebih tidak disimpan dalam bentuk lemak di tubuh, dipersilahkan untuk melakukan jalan kaki. Meski terhitung sebagai olahraga ringan, namun aktifitas ni mampu membakar kalori cukup besar.

Kalori akan semakin banyak dikeluarkan, ketika anda berjalan dengan cepat. Tak tanggung tanggung, kalori yang akan terbakar sekitar 100 hingga 300 kalori.

Bayangkan bila anda melakukannya secara rutin selama 30 menit, sudah berapa banyak kalori yang terbuang.

Selagi berjalan kaki, aliran darah dalam tubuh akan berjalan lebih lancar. Peredaran darah yang tidak lagi terhambat, membuktikan bahwa kondisi jantung semakin baik kian harinya.

Meski frekuensi rasa nyeri terus menurun, jangan sampai tergiur untuk berhenti melakukan kebiasaan baik tersebut di kemudian hari. Dari penjelasan tersebut, anda sudah memahami apa saja manfaat jalan kaki bagi penderita jantung koroner.

Masuk dalam daftar golongan penyakit yang begitu ditakuti, sebab penyakit ini mampu menyebabkan kematian pada penderitanya. Terhambatnya pengedaran darah ke seluruh tubuh, membuat penderitanya mengalami nyeri luar biasa di bagian dada.

Ternyata rasa sakit tersebut bisa menyebar, hingga ke beberapa bagian tubuh lainnya. Agar tidak semakin parah, silahkan melakukan langkah pencegahan hingga melakukan pengobatan.